Rabu, 04 Mei 2016

Arema melawat ke MU tanpa Gonzales

   Arema Cronus ogah jemawa saat berkunjung ke markas Madura United (MU) di laga kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) A, Jumat (6/5). Singo Edan tidak bisa lagi memandang remeh tim baru yang belum lama diboyong ke Madura tersebut.


Menjadi finalis Piala Gubernur Kaltim serta menumbangkan PS TNI di laga perdana ISC A, merupakan hal yang tak boleh diabaikan begitu saja. Arema menyadari MU tengah dalam motivasi menjulang setelah memenangi pertandingan di Stadion Siliwangi, Bandung.

"Bukan hal yang mudah untuk menang di Gelora Bangkalan. Madura United sedang dalam motivasi tinggi dan kepercayaan diri mereka mulai terbangun. Arema harus tampil dengan kualitas terbaik, tidak boleh main biasa-biasa saja," urai Joko Susilo, asisten pelatih Arema Cronus.

Arema akan dipastikan tanpa tiga pemain yang cedera saat menghadapi Persiba Balikpapan. Cristian Gonzales dan Dendi Santoso masih tergolek, sedangkan Syaiful Indra Cahya bermasalah dengan hamstringnya. Belum lagi Ahmad Bustomi yang juga cedera panjang.

Joko mengingatkan pemain agar tidak kalah motivasi dan tekad untuk menang saat berlaga di Gelora Bangkalan, serta tak terpengaruh dengan absennya beberapa pemain. Soal tekanan suporter tuan rumah, dia menganggap itu sudah sangat biasa untuk Arema.

"Coach Milo (Milomir Seslija) terus memberikan dorongan bahwa adanya pemain yang absen tidak boleh mengurangi kualitas tim. Kami berharap siapa saja pemain yang dimainkan nanti akan siap menghadapi segala situasi," tambahnya.

Seringnya mengikuti turnamen di luar Malang dipercaya sangat berpengaruh pada mental bertanding Singo Edan di laga away. Sejak ditangani Milomir Seslija, Arema hanya sekali kalah di luar Malang yakni lawan Pusamania Borneo FC di Piala Gubernur Kaltim.

Sementara, staf pelatih terus memberikan dukungan pada pemain-pemain yang cedera. Pelatih Milomir Seslija secara personal mendatangi pemain yang tergolek cedera dan memberikan wejangan serta dukungan moril.

Salah satunya Dendi Santoso yang terbilang paling parah karena mengalami retak tulang kering. Dendi mengakui pelatihnya datang ke rumah sakit untuk menjenguk sekaligus berbagi pengalaman tentang cedera pemain sepak bola.

"Coach Milo berbagi cerita tentang bagaimana dia dulu pernah cedera. Kemudian juga menganjurkan saya untuk operasi agar bisa pulih lebih cepat. Dia juga menyarankan agar sabar dalam masa pemulihan dan tidak terburu-buru berlatih dulu," kata Dendi Santoso.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar